Friday, December 16, 2016

Laporan Arthropoda






BAB I
PENDAHULUAN

            1.1  Latar Belakang
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter (Karmana 2007). Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka (http://gurungeblog.wordpress.com). Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam (http://gurungeblog.wordpress.com). Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangat bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan (Karmana 2007).
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
      Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).
Hasil fertilisasi berupa telur (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (
http://gurungeblog.wordpress.com).

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana ciri-ciri filum Arthopoda ?
  2. Bagaimana pengklasifikasiaan filum Arthopoda ?
  3. Bagaimana struktur tubuh laba-laba, keluwing, lipan,udang, dan belalang 
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui ciri-ciri filum Arthopoda
2.      Mengetahui klasifikasi dari filum Arthopoda
3.      Mengetahui struktur morfologi dan anatomi laba-laba, keluwing, lipan, udang dan belalang

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Arthopoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Ciri-Ciri Arthropoda, antara lain sebagai berikut :
a.       Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas dan lentur.
b.      Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
c.       Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
d.      Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.
e.        Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang. 
2.2  Klasifikasi Arthopoda
        Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
A.                Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan     setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian          yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat     terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1.      Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2.      Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3.      Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4.      Susunan saraf tangga tali.
5.      System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6.      System peredaran darah terbuka
7.       Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8.       Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas  yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
1.      Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora
2.      Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
3.      Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hamper pada setiap ruas
4.      Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-ciri Diplopoda:
1.      Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan kopulasi.
2.      Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
3.      Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
4.      Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
5.      Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi
Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, karang, dll. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut :
1.      Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks
2.      Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna; 1 pasang mandibula untuk menggigit mangsanya; 1 pasang maksila; dan 1 pasang maksilliped
3.      Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut.
4.        Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5.      Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.

Sistem organ Crustacea adalah sebagai berikut:
1.      Sistem Pencernaan; Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan dada. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala
2.      Sistem Saraf; Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3.      Sistem Peredaran Darah; System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4.      Sistem Pernafasan; Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5.      Alat Reproduksi; Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi

C
 Hexapoda(Insecta)
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumlah enam buah, sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1.      Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen (perut).
2.      Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3.      Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4.      Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5.      Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6.      Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7.      System sirkulasinya terbuka.
8.      Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9.      Fertilasi terjadi secara internal
10.  Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.

System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1.      Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks, mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine. Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu : Panggul (coax); Gelang paha (trokanter); Paha (femur); Ruas betis (tibia); Ruas-ruas kaki (tarsus)
2.       Perut (abdomen); Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
3.      Sistem Pencernaan; Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
4.      Sistem Pernapasan; Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
5.      Sistem Sirkulasi; Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
6.      Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi); Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7.      Sistem Saraf; Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.

Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a)      Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
b)      Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
ü  Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana); Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah: Telur – larva - dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut. Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa; Isoptera, contoh: capung; Hemiptera, contoh: walang sangit; Homoptera, contoh: wereng.
ü  Endopterygota (metamorfosis sempurna); Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah: Telur - larva (ulat) - kepompong (pupa) - dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut : Coleoptera, contioh: kunang-kunang; Diptera, contoh: nyamuk, lalat; Hymenoptera, contoh: lebah madu; Siphonoptera, contoh: kutu kepala; Lepidoptera, contoh: kupu-kupu; Neuroptera, contoh: undur-undur.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1   Waktu dan Tempat
         Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal  April 2015 pada pukul 08.45-10.15 WIB bertempat di Lab Kimia dan Biologi SMA Negeri 3 Metro.

3.2.   Alat dan Bahan
         Alat dan bahan yang digunakan  pada  praktikum filum Molusca beserta kegunaan dapat dilihat pada table 3 berikut :
Tabel  3. Alat dan Bahan serta Kegunaannya.
No
Alat dan Bahan
Kegunaanya
1
-        Baki (Dissecting-pan)
-        Jarum kecil

-        Pisau kecil
Tempat pembedahan
Untuk mengambil bagian-bagian tubuh hewan
Untuk membedah hewan 
2
          Laba-Laba
          Keluwing
          Lipan
          Udang
         Brelalang
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati

3.3.   Prosedur Kerja
         Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1.                 Melakukan pengamatan pada organisme yang telah di ambil dari perairan
2.                 Meletakkan organisme pada baki kemudian menidentifikasi bagian-bagi organisme tersebut
3.                Menggambarkan bentuk secara morfologi dan anatomi bagian-bagian organisme yang telah di identifikasi dan diberi keterangan pada buku

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

      4.1 Hasil Pengamatan


1. Crustacea
              IMG_6488.JPG          

2.      Keluwing

IMG_6500.JPG

3.      Lipan
IMG_6518.JPG



4.      Laba-laba
IMG_6522.JPG

5.      Belalang
           IMG_6515.JPG


      4.2 Pembahasan
                 
NO
KARATERISTIK
UDANG
BELALANG
LABA-LABA
LUWING
LIPAN
1
Tubuh beruas-ruas
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
2
Tubuh dapat di bedakan atas Kepala dada dan perut
-           
ü   
-           
Kepala dan perut
Kepala dan perut
3
Tubuh terdiri atas sefalotoraks dan perut
ü   
-           
ü   
-           
-           
4
Pada kepala terrdapat… 
Mata majemuk dan mata tunggal
Mata majemuk dan mata tunggal
Mata majemuk , mata tunggal dan alat sengat
Antenna dan mata tunggal
Antenna dan cakar
5
Alat gerak…
Kaki
Kaki dan sayap
Kaki
Kaki
Kaki
6
Letak kaki
Dada dan perut
Dada
Perut
Setiap segmen
Setiap segmen
7
Kaki beruas –ruas
ü   
ü   
ü   
ü   
ü   
8
Jumlah kaki…
5 pasang
3 pasang
4 pasang
>Dari 10 pasang
> Dari 10 pasang
9
Letak sayap
-           
Perut
-           
-           
-           
10
Jumlah sayap…
-           
2 pasang
-           
-           
-           
11
Lubang – lubang kecil di tepi tubuh
-           
-           
-           
ü   
ü   
     
    Udang memiliki kaki jalan 5 pasang dan kaki renang 5 pasang. Lipan memiiliki 21 segmen jd dapat dihitung jumlah kakinya ada 42 buah (setiap segmen ada 2 buah kaki jika 21 segemen artinya 21 x 2 = 42 ). Keluwing memiliki 50 segmen jadi dapat dihitung kakinya ada 200 (setiap segmen ada 4 buah kaki, jadi jika ada 50 segmen berarti 50 x 4 = 200 ).

1.      Bagaimana ciri-ciri sub filum dari arthropoda ?
a)      Chelicerata
·         (cheilos = bibir , cheir = lengan) memiliki alat mulut tambahan mirip cakar.
·         Kepala dan dada menyatu
·         Bernafas dengan paru-paru buku, trakea , permukaan kulit
·         Tidak memiliki antenna
·         Memiliki bulu bulu yang tersebar di seluruh tubuh untuk  indra peraba
·         Mulut di lengkapi kelisera (alat sengat) dan pedipalpus (alat capit

b)      Myriapoda :
·         (myria = banyak, podos= kaki) hewan yang memiliki kaki berjumlah banyak ,
·         tubuh berbentuk panjang dan langsing dengan segmen-segmen yang serupa
·         pada setiap segmen terdiri dari 1 atau 2 pasang kaki ,
·         bagian tubuh terdiri dari kaput dan abdomen
·         pada bagian kepala terdapat sepasang antenna,oseli, dan mulut
·         bernafas dengan spirakel (lubang di permukaan kulit)
·         alat ekskresi tubulus Malpighi

c)      crustacea
·         (crusta = kulit keras atau kerak) athropoda yang memiliki eksokeleton berupa kulit yang keras
·         Hidup sebagai karnivora,herbivore,pemakan bangkai dan parasit
·         Tubuh terdiri dari sefalotoraks dan abdomen
·         Alat ekskresi berupa kelenjar hijau
·         Bernafas dengan insang
·         Reproduksi secara seksual

d)     Hexapoda
·         (hexa = enam dan  podos =kaki) adalah atropoda yang memiliki kaki berjumlah 6
·         Kepalanya terdiri dari sepasang mata majemuk, sepasang antenna dan 3 pasag mulut
·         Dada terdapat kaki yang beruas – ruas
·         Perutnya terdapat 11 ruas
·          Mengalami metamorphosis

2.                  Sebutkan alat respirasi pada masing – masing sub filum artropoda.
®    Crustacea – insang
®    Hexapoda – trakea , spirakel
®    Myriapoda –  trakea , spirakel
®    Chelicerata -  paru-paru buku
3.                  Apa yang di maksud dengan :
a.       Cepalotoraks
®    Kepala dan dada yang menyatu
b.      Pedipalpus
®    Alat capit yang di gunakan untuk memegang mangsa
c.       Celicera
®    Mulut tambahan untuk makan mirip cakar
d.      rostrum
®    bagian ujung enterior karapaks lancip seperti duri
e.       opipositor
®    struktur atau alat khusus pada serangga untuk bertelur
f.       spinneret
®    organ ujung posterior di sebelah ventral anus tempat bermuranya kelenjar sutra.
4.              Apakah perbedaan luwing dan lipan.
®    Luwing : herbivora dengan kaki pendek dan jalan yang lama , setiap segmennya terdapat 2 pasang kaki
Sedangkan,
Lipan : karnivora yang berjalan cepat dan kakinya sedikit di banding luwing , setiap segmennya terdiri 1 pasang kaki.
5.              Buatlah kesimpulan
®    Kebanyakan orang pasti akan kesulitan untuk membedakan antara luwing dan lipan , padahal jika diperhatikan secara seksama hewan ini memiliki banyak sekali perbedaan walaupun termasuk dalam kelompok yang sama . perbedaannya seperti jumlah kaki (kaki luwing lebih banyak dari kaki lipan),jenis makanan dan jika dalam keadaan bahaya luwing akan menggulungkan badanya sedang lipan tidak.
6.                  Pada insekta dalam daur hidupnya terjadi metamorphosis ,sebutkan macam metamorphosis  ,jelaskan !
®    Metabola : golongan  insekta yang mengalami metamorfosis sempurna. 
Contoh : kupu – kupu
®    Hemimetabola :  golongan  insekta yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Contoh : jangkrik (gryllus sp.).
®     Ametabola : golongan  insekta yang tidak mengalami metamorphosis.
Contoh : semut


No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Batas Wilayah Negara

Batas Wilayah Negara I. Wilayah Negara Wilayah negara adalah daerah atau lingkungan yang menunjukkan batas-batas suatu negara, dimana dal...