BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda berasal dari bahasa
Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi,
Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong
filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah
spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang
tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang
hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter (Karmana 2007). Arthropoda (dalam bahasa latin,
Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri
kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada
tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik
selomata. Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf
tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas
segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka (http://gurungeblog.wordpress.com). Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki
panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan
bentuk Arthropoda pun beragam (http://gurungeblog.wordpress.com). Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik
selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang
merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangat bervariasi,
tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang
terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan
pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan (Karmana 2007).
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh
serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan
dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya
sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat. Tubuh
Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu
membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara
kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh
ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak.
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti
mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium.
Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.Sitem
peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler
darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.
Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina.
Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning
telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami
metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak
bermetamorfosis.Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara
seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi
(pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan
dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada
individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).
Hasil fertilisasi berupa telur (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (http://gurungeblog.wordpress.com).
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput (http://gurungeblog.wordpress.com).
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana ciri-ciri filum Arthopoda ?
- Bagaimana pengklasifikasiaan filum Arthopoda ?
- Bagaimana struktur tubuh laba-laba, keluwing, lipan,udang, dan belalang
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui ciri-ciri filum Arthopoda
2.
Mengetahui klasifikasi dari filum Arthopoda
3.
Mengetahui struktur morfologi dan anatomi laba-laba,
keluwing, lipan, udang dan belalang
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Arthopoda
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani,
arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas.
Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang
berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin sebagai rangka luarnya.Filum Arthropoda adalah filum yang paling
besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan
hewan mirip lainnya. Arthropoda
adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda
biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk
berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Ciri-Ciri Arthropoda, antara lain sebagai
berikut :
a.
Semua Arthropoda memiliki perpanjangan
tubuh (apendiks) bersendi,
termasuk kaki dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat bergerak lebih bebas
dan lentur.
b.
Tubuhnya
simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen tubuh ada
yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
c.
Semua Arthropoda memiliki kepala yang
terpisah dengan dada. Namun, udang dan laba-laba memiliki kepala dan dada yang
menyatu membentuk sepalotoraks.
d.
Memiliki
rangka luar (eksoskeleton) yang
terbuat dari kitin.
e.
Memiliki
mata majemuk. Mata majemuk (faset)
terdiri dari ribuan satuan penyusun mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda
memiliki mata berlensa tunggal yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
2.2
Klasifikasi Arthopoda
Anthropoda dapat dibagi menjadi
4 subfilum sebagai berikut:
A. Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda
dan Diplopoda dengan tubuh
beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini
banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang
benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1.
Tubuh
bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2.
Pada setiap
ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3.
Pada kepala
terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus),
1 pasang antena dan alat mulut.
4.
Susunan
saraf tangga tali.
5.
System
pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya
untuk keluar masuknya udara.
6.
System
peredaran darah terbuka
7.
Alat kelamin
jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8.
Hidup di
darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:
1). Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang: Lithobius
forticatus dan Scolopendra
morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
1.
Tubuh agak
gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan
dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan
binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora
2.
Alat
pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
3.
Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
hamper pada setiap ruas
4.
Habitat
(tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus
nomerensis)
Ciri-ciri Diplopoda:
1.
Tubuhnya
berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan
bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
“taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami
modifikasi sebagai oragan kopulasi.
2.
Pada kepala
terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
3.
Hidup di
tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
4.
Respirasi
dengan trakea yang tidak bercabang.
5.
Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi
Crustacea
adalah suatu kelompok besar dari arthropoda dan
biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencangkup hewan-hewan
yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, karang, dll. Mayoritas
merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa
kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.
Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan
hidup dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut :
1.
Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan
terdiri atas sefalotoraks
2.
Pada bagian
kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna; 1 pasang
mandibula untuk menggigit mangsanya; 1 pasang maksila; dan 1 pasang maksilliped
3.
Maksilla dan
maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke
mulut.
4.
Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada
cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar
perairan.
5.
Tiap segmen
tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ
Crustacea adalah sebagai
berikut:
1.
Sistem
Pencernaan; Makanan Crustacea
berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut
terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior.
Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala dan
dada. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat
ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala
2.
Sistem
Saraf; Susunan saraf Crustacea
adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antenna
(alat paraba), statocyst (alat
keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3.
Sistem
Peredaran Darah; System peredaran darah Crustacea
disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melaui pembuluh
darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya
ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4.
Sistem
Pernafasan; Pada umumnya Crustacea
bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea
yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5.
Alat
Reproduksi; Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin betina
terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Dalam
pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa
melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi
(pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan
sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya.
Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi
C
Hexapoda(Insecta)
Insekta berasal dari bahasa
latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota
insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak,
jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi
memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumlah enam buah, sehingga disebut juga
hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi
tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate
yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitat yang
sangat luas insekta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.
Peranan yang menguntungkan anatar lain: penyerbukan tanaman oleh lebah atau
insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya: wereng coklat menyerang
hektaran tanaman padi.
Insekta
memiliki beberapa ciri antara lain:
1.
Tubuh
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen
(perut).
2.
Memiliki
sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan.
3.
Kebanyakan
insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah dada, pada
jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4.
Makanan
insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan
organisme lain.
5.
Alat
pernapasan insekta berupa trakea.
6.
Alat ekresi
berupa tubulus malpighi yang
terletak melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7.
System
sirkulasinya terbuka.
8.
Organ
kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah,
alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9.
Fertilasi
terjadi secara internal
10. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ
insekta/Hexapoda antara lain:
1.
Dada terdiri
dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki,
sayapnya terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap
sepasang, sayap belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar
atau eksoskelet dari chitine. Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas
yaitu : Panggul (coax); Gelang
paha (trokanter); Paha (femur); Ruas betis (tibia); Ruas-ruas kaki (tarsus)
2.
Perut (abdomen); Pada perut insekta ada
sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi pada
bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam
bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada
abdomen terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.
Anatomi internal terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system
pencernaan, system pernapasan, system sirkulasi, system peneluaran zat, dan
system saraf.
3.
Sistem
Pencernaan; Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang
jelas untuk perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
4.
Sistem
Pernapasan; Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang
yang dilapisi kitin. Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel
tubuh. System trakea membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu
pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan
membatasi hilangnya air.
5.
Sistem
Sirkulasi; Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan
organ sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus
homosol (rongga tubuh).
6.
Sistem
Pengeluaran Zat (Ekskresi); Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi
yang melekat pada bagian posterior saluran pencernaan.
7.
Sistem
Saraf; Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan
beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk
otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang
terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu
sebagai berikut.
a)
Apterygota,
tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma sacharina (kutu buku).
b)
Pterygota,
mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.
ü Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana); Metamorfosis tidak sempurna
(nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa.
Tahap perkembangannya adalah: Telur – larva - dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut. Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa; Isoptera, contoh: capung; Hemiptera, contoh: walang sangit; Homoptera, contoh: wereng.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut. Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa; Isoptera, contoh: capung; Hemiptera, contoh: walang sangit; Homoptera, contoh: wereng.
ü Endopterygota (metamorfosis sempurna); Metamorfosis sempurna, terdapat
perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap perkembangannya
adalah: Telur - larva (ulat) - kepompong (pupa) - dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut : Coleoptera, contioh: kunang-kunang; Diptera, contoh: nyamuk, lalat; Hymenoptera, contoh: lebah madu; Siphonoptera, contoh: kutu kepala; Lepidoptera, contoh: kupu-kupu; Neuroptera, contoh: undur-undur.
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut : Coleoptera, contioh: kunang-kunang; Diptera, contoh: nyamuk, lalat; Hymenoptera, contoh: lebah madu; Siphonoptera, contoh: kutu kepala; Lepidoptera, contoh: kupu-kupu; Neuroptera, contoh: undur-undur.
BAB III
METODOLOGI
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal
April 2015 pada pukul 08.45-10.15 WIB bertempat di Lab Kimia dan
Biologi SMA Negeri 3 Metro.
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum filum Molusca beserta
kegunaan dapat dilihat pada table 3 berikut :
Tabel 3. Alat dan Bahan serta Kegunaannya.
No | Alat dan
Bahan
|
Kegunaanya
|
1
|
-
Baki
(Dissecting-pan)
-
Jarum
kecil
-
Pisau
kecil
|
Tempat
pembedahan
Untuk
mengambil bagian-bagian tubuh hewan
Untuk
membedah hewan
|
2
|
Laba-Laba
Keluwing
Lipan
Udang
Brelalang
|
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
Obyek yang diamati
|
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1. Melakukan
pengamatan pada organisme yang
telah di ambil dari perairan
2. Meletakkan
organisme pada baki kemudian menidentifikasi bagian-bagi organisme tersebut
3.
Menggambarkan bentuk secara morfologi dan anatomi bagian-bagian organisme yang telah di identifikasi dan diberi keterangan pada buku
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
1. Crustacea
2.
Keluwing
3.
Lipan
4.
Laba-laba
5.
Belalang
4.2 Pembahasan
NO
|
KARATERISTIK
|
UDANG
|
BELALANG
|
LABA-LABA
|
LUWING
|
LIPAN
|
1
|
Tubuh beruas-ruas
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
2
|
Tubuh
dapat di bedakan atas Kepala dada dan perut
|
-
|
ü
|
-
|
Kepala
dan perut
|
Kepala
dan perut
|
3
|
Tubuh terdiri atas sefalotoraks dan
perut
|
ü
|
-
|
ü
|
-
|
-
|
4
|
Pada
kepala terrdapat…
|
Mata
majemuk dan mata tunggal
|
Mata
majemuk dan mata tunggal
|
Mata
majemuk , mata tunggal dan alat sengat
|
Antenna
dan mata tunggal
|
Antenna
dan cakar
|
5
|
Alat gerak…
|
Kaki
|
Kaki dan sayap
|
Kaki
|
Kaki
|
Kaki
|
6
|
Letak
kaki
|
Dada
dan perut
|
Dada
|
Perut
|
Setiap
segmen
|
Setiap
segmen
|
7
|
Kaki beruas –ruas
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
ü
|
8
|
Jumlah
kaki…
|
5
pasang
|
3
pasang
|
4
pasang
|
>Dari
10 pasang
|
>
Dari 10 pasang
|
9
|
Letak sayap
|
-
|
Perut
|
-
|
-
|
-
|
10
|
Jumlah
sayap…
|
-
|
2
pasang
|
-
|
-
|
-
|
11
|
Lubang – lubang kecil di tepi tubuh
|
-
|
-
|
-
|
ü
|
ü
|
Udang memiliki kaki jalan 5 pasang dan kaki renang 5 pasang. Lipan memiiliki 21 segmen jd dapat dihitung jumlah kakinya ada 42 buah (setiap segmen ada 2 buah kaki jika 21 segemen artinya 21 x 2 = 42 ). Keluwing memiliki 50 segmen jadi dapat dihitung kakinya ada 200 (setiap segmen ada 4 buah kaki, jadi jika ada 50 segmen berarti 50 x 4 = 200 ).
1. Bagaimana ciri-ciri sub filum dari
arthropoda ?
a) Chelicerata
·
(cheilos
= bibir , cheir = lengan) memiliki
alat mulut tambahan mirip cakar.
·
Kepala dan dada menyatu
·
Bernafas dengan paru-paru buku, trakea ,
permukaan kulit
·
Tidak memiliki antenna
·
Memiliki bulu bulu yang tersebar di
seluruh tubuh untuk indra peraba
·
Mulut di lengkapi kelisera (alat sengat) dan pedipalpus
(alat capit
b) Myriapoda
:
·
(myria = banyak, podos= kaki) hewan yang memiliki kaki berjumlah banyak ,
·
tubuh berbentuk panjang dan langsing
dengan segmen-segmen yang serupa
·
pada setiap segmen terdiri dari 1 atau 2
pasang kaki ,
·
bagian tubuh terdiri dari kaput dan
abdomen
·
pada bagian kepala terdapat sepasang antenna,oseli,
dan mulut
·
bernafas dengan spirakel (lubang di
permukaan kulit)
·
alat ekskresi tubulus Malpighi
c) crustacea
·
(crusta
= kulit keras atau kerak) athropoda yang memiliki eksokeleton berupa kulit yang
keras
·
Hidup sebagai
karnivora,herbivore,pemakan bangkai dan parasit
·
Tubuh terdiri dari sefalotoraks dan
abdomen
·
Alat ekskresi berupa kelenjar hijau
·
Bernafas dengan insang
·
Reproduksi secara seksual
d) Hexapoda
·
(hexa
= enam dan podos =kaki) adalah atropoda yang memiliki kaki berjumlah 6
·
Kepalanya terdiri dari sepasang mata
majemuk, sepasang antenna dan 3 pasag mulut
·
Dada terdapat kaki yang beruas – ruas
·
Perutnya terdapat 11 ruas
·
Mengalami metamorphosis
2. Sebutkan alat respirasi pada masing
– masing sub filum artropoda.
® Crustacea
– insang
® Hexapoda
– trakea , spirakel
® Myriapoda
– trakea , spirakel
® Chelicerata
- paru-paru buku
3. Apa yang di maksud dengan :
a. Cepalotoraks
® Kepala
dan dada yang menyatu
b. Pedipalpus
® Alat
capit yang di gunakan untuk memegang mangsa
c. Celicera
® Mulut
tambahan untuk makan mirip cakar
d. rostrum
® bagian
ujung enterior karapaks lancip seperti duri
e. opipositor
® struktur
atau alat khusus pada serangga untuk bertelur
f. spinneret
® organ
ujung posterior di sebelah ventral anus tempat bermuranya kelenjar sutra.
4. Apakah perbedaan luwing dan lipan.
® Luwing
: herbivora dengan kaki pendek dan jalan yang lama , setiap segmennya terdapat
2 pasang kaki
Sedangkan,
Lipan : karnivora yang berjalan cepat
dan kakinya sedikit di banding luwing , setiap segmennya terdiri 1 pasang kaki.
5. Buatlah kesimpulan
® Kebanyakan
orang pasti akan kesulitan untuk membedakan antara luwing dan lipan , padahal
jika diperhatikan secara seksama hewan ini memiliki banyak sekali perbedaan
walaupun termasuk dalam kelompok yang sama . perbedaannya seperti jumlah kaki
(kaki luwing lebih banyak dari kaki lipan),jenis makanan dan jika dalam keadaan
bahaya luwing akan menggulungkan badanya sedang lipan tidak.
6. Pada insekta dalam daur hidupnya
terjadi metamorphosis ,sebutkan macam metamorphosis ,jelaskan !
® Metabola
: golongan insekta yang mengalami
metamorfosis sempurna.
Contoh : kupu – kupu
® Hemimetabola
: golongan insekta yang mengalami metamorphosis tidak
sempurna. Contoh : jangkrik (gryllus sp.).
® Ametabola : golongan insekta yang tidak mengalami metamorphosis.
Contoh : semut
No comments:
Post a Comment